Marriage, Personal

Patience is the key…

Masih teringat di awal tahun itu (2011) saat masih Single and “lonely”,  tiba-tiba ada kakak kelas yang ngirim pesan isinya menawarkan kalau ada yg tertarik ingin taaruf sama saya lewat perantara dia…it’s just the beginning of the story

Pada tengan tahun itu saya mendapat tawaran untuk magang di Geneva, Swiss. Hari -hari dilalui dengan kesabaran dan keyakinan bahwa suatu hari nanti Allah akan membalas kesabaran & keteguhan seorang hambaNya yang belum menikah dalam menjaga izzah (kehormatannya).

Walaupun saat itu saya dan (calon) suami yang sedang menjalani proses taaruf lewat perantara teman, saat itu kami sedang  berada di Eropa (antara Paris & Geneva)…saat itu kami sedang menyelesaikan kuliah S2, saya di Malaysia dan dia di SaudiArabia.

Sepulangnya dari menyelesaikan kuliah S2 di Malaysia, saya bekerja menjadi seorang dosen di sebuah PT Swasta. Dan.. si (calon) suami juga sedang mencari lowongan.. jadilah dia melamar di PT Swasta tempat saya bekerja…

Subhanallah..Alhamdulilah.. kami dimudahkan untuk menjalani proses menuju pernikahan tanpa menjalani “pacaran ” yang bisa dibilang hanya orang yang memiliki kesabaran yang bisa menjalani proses yang berat ini..dan berkesempatan ber honeymoon ke kampus S2 saya di Malaysia

Satu tahun…berlalu,,Alhamdulilah.. kami diberikan seorang anak laki-laki

Dua tahun…Alhamdulilah.. kami diberikan kabar memperoleh beasiswa S3 di Australia

Lima tahun..Alhamdulilah.. kami telah diberikan kemurahan rizkiNya untuk membeli rumah..

Enam tahun..Alhamdulilah.. saya, suami & anak kami diberikan kesempatan untuk mengunjungi Milan , Geneva kota yg dulunya saya magang, & jalan-jalan di pegunungan di Swiss..

44761526_10215435151063367_4865841786204979200_n.jpg

Di  tahun ke-Tujuh ini… mohon doanya saya dan suami sedang merancanakan berangkat Haji dari Australia

Allahu akbar… yakinlah bahwa ketetapan Allah yang terbaik ,, kita diminta untuk menjaga diri sebelum menikah dan memilih calon yang baik yang nantinya akan dilengkapi oleh Allah Swt.